Kalau para pembaca mengikuti berita maka akan banyak sekali kejadian-kejadian dimana seseorang yang naik motor ataupun naik mobil tertabrak kereta api. Lho kok bisa ya ?. Masalahnya sih simple, karena sifat “grusa-grusu” sebagian – mungkin besar – para pengendara motor dan mobil di Negara kita. Bayangkan aja lawong sudah ada tulisan dan rambu-rambu dilarang lewat saat kereta melintas eh mikirnya sih lawong jarak keretanya masih 500 meter. Jadi kalau naik motor atau mobil kan butuh waktu beberapa detik saja untuk lewati rel kereta api. Pemikiran yang salah fatal.
Kenapa ? karena dalam jarak jauh, kereta menghasilkan listrik statis yang datang lebih dahulu dibandingkan keretanya. Nah klo kereta sih nggak ngefek sama listrik statis kayak gini Cuma klo mobil ya mati deh mesinnya kena listrik statis. Celakanya orang-orang yang “bandel” melintas begitu sampai di rel langsung mati mesin motor/mobilnya. Jadi satu-satunya cara menyelamatkan diri kayaknya sih ya langsung lari ninggalin motor/mobilnya klo nggak mau tertabrak kereta api.
Kenapa ? karena dalam jarak jauh, kereta menghasilkan listrik statis yang datang lebih dahulu dibandingkan keretanya. Nah klo kereta sih nggak ngefek sama listrik statis kayak gini Cuma klo mobil ya mati deh mesinnya kena listrik statis. Celakanya orang-orang yang “bandel” melintas begitu sampai di rel langsung mati mesin motor/mobilnya. Jadi satu-satunya cara menyelamatkan diri kayaknya sih ya langsung lari ninggalin motor/mobilnya klo nggak mau tertabrak kereta api.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar