Ponari "Not So" Sweat

Minggu, 22 Maret 2009

Ponari "Not So" Sweat

Jika anda naik bus jurusan Jogja-Surabaya dan turun di jombang, tepat ketika turun dari bus, tukang becak, ojek, dan kernet angkot serempak menawarkan jasa tunggangan untuk ke satu arah.. “Ponari… Ponari… Ponari…”, setelah jauh bertolak dari kabupaten Jombang ke arah utara, hampir semua awak bus jurusan Jombang teriak-teriak “Ponari… Ponari… Ponari…”. Laris manis.. seolah hampir semua orang yang menuju ke Jombang diduga kuat mau menuju seorang bocah yang memiliki batu kecil, yakni Ponari. Tak heran jika harus ada ribuan orang rela antri bahkan sampai rela untuk mempertaruhkan nyawanya demi mendapatkan “bau batu ajaib” yang bercampur “keringat tangan” bocah.

Para tokoh-tokoh negeri kita pun hanya membahas masalah ini dari segi sisi ekonomi, stabilitas sosial, dan hak asasi anak. Padahal masalah terbesarnya adalah aqidah. Bahkan ketika saya mendengar pendapat dari seorang anggota DPR RI yang notabene dari "partai islam" pun memberikan jawaban yang menyedihkan hati saya. Mereka hanya membuat pernyataan diplomatis "Tidak semua orang percaya pengobatan alternatif. Ada juga orang yang tidak percaya dokter, tergantung riwayat keluarganya percaya dokter atau pengobatan alternatif". Entahlah kenapa mereka enggan untuk membahas masalah ini dipandang dari segi aqidah.

berikut ini saya lampirkan fatwa MUI mengenai "perdukunan" :

FATWA ULAMA MENGENAI PERDUKUNAN DAN PERAMALAN

KEPUTUSAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA
Nomor : 9/MUNASVII/MUI/13/2005
Tentang
FATWA TENTANG PERDUKUNAN
(KAHANAH) DAN PERAMALAN (‘IRAAFAH)

Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam
Musyawarah Nasional VII MUI, pada 19-22 Jumadil Akhir
1426H. / 26-29 Juli 2005M., setelah

MENIMBANG :

  • Bahwa belakangan ini umat islam dikejutkan oleh peristiwa wanita menjadi imam shalat berjama’ah di mana makmumnya terdapat kaum lelaki
  • Bahwa utuk memberikan kepastian hukum dalam syari’ah Islam, MUI memandang : Bahwa untuk menjaga kemurnian tauhid dan menghindarkan masyarakat dari aktivitas yang dapat membawa kepada kemusyrikan, Majelis Ulama Indonesia memandang perlu menetapkan fatwa tentang Perdukunan (kahanah) dan peramalan (‘iraafah) untuk dijadikan pedoman
MENGINGAT :
-
Firman Allah SWT : “ Sesungguhnya Allah SWT tidak mengampuni dosa syrik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (Syrik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah SWT, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar”. (QS. an-Nisaa [4] :48)


“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia., dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syrik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia tersesaat sejauh-jauhnya”. (QS. an-Nisaa [4]:116).

“...Barangsiapa mempersekutukan dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar burung atau diterbangkan angin ketempat yang jauh “.(QS. al-Hajj [22]:31)

“Katakanlah : Tidak ada seorangpun dilangit dan dibumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah”. (QS.an-Naml [27]:65)

“Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang didaratan dan dilautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)”. (QS. al-An-am [6] : 59)

“Katakanlah : Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku (pula) menolak kemudlaratan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudlaratan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman”. (QS. al-A’raaf [7] : 188).

“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang Ghaib, maka Dia tidak akan memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridlai-Nya, maka sesunggunhya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) dimuka dan dibelakangnya”. (QS. al-Jin [72] : 26-27).

“Sesunggunhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia –lah Yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun mengetahui dibumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. Luqman [31]:34)

“ Jika Allah memintakan sesuatu kemudlaratan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya melainkan Dia. Dan jika Dia mendatangkan kebaikan kepadamu, maka Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dan Dialah Yang Berkuasa atas sekalian hamba-Nya, dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui”. (QS. al-An-am [6] : 17-18)

- • Hadits-hadits Nabi s.a.w :
“ Orang yang mendatangi tukang ramal (paranormal) kemudian ia bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka shalatnya tidak akan diterima selama 40 malam”. (Hadist Riwayat IMAM MUSLIM dan IMAM AHMAD dari sebagian isteri Nabi [Hafshah])

“ orang yang mendatangi dukun atau tukang ramal, kemudian membenarkan apa yang dikatakannya maka orang tersebut telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Muhammad saw”. (HR. Imam Ahmad dan al- Hakim dari Abu Hurairah)“

“Orang yang mendatangi dukun, kemudian membenarkan apa yang dikatakanya atau mendatangi wanita yang sedang haidh, atau menjima’ istrinya dari duburnya, maka sesungguhnya orang tersebut telah terlepas (kafir) dari apa yang telah diturunkan kepada Muhammad saw”. (HR. Imam Ahmad, Tirmidzi, Abu Daud dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah)

“ Bahwa Rasulullah saw melarang pemanfaatan jual beli anjing, mahar kedurhakaan (makhar perzinahan/pelacuran) dan memberi upah kepada dukun”. (HR. Bukhari dan Muslin dari Abu Mas’ud)“

“Kunci perkara ghaib itu ada lima, tidak ada seorangpun yang mengetahuinya melainkan Allah Ta’ala : ‘Tidak ada seorangpun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok selain Allah Ta’ala, dan tidak ada seorangpun mengetahui apa yang didalam kandungan selain Allah Ta’ala, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah Ta’ala, dan tidak ada seorangpun yang mengetahui dibumi mana dia akan mati selain Allah Ta’ala, dan tidak seorangpun mengetahui kapan hujan akan turun kecuali Allah Ta’ala”. (HR. Imam Bukhari dan Imam Ahmad dari Ibnu Umar)

“ Orang yang menggantungkan (memakai) jimat maka dia telah melakukan perbuatan syirik”. (HR. Imam Ahmad, Thabrani dan al-Hakim dari Uqbah bin Amir al-Juhany)

“ Barangsiapa menggantungkan (memakai) jimat maka Allah tidak akan menyempurnakan baginya (doa atasnya agar Allah tidak menyempurnakan baginya sesuatu yang diinginkannya), dan barangsiapa menggantungkan (memakai) wad’ah (semacam jimat yang digunakan sebagai penenang) maka Allah tidak akan memberikan ketenangan”. (HR. Imam Ahmad, Thabrani dan al-Hakim dari Uqbah bin Amir al-Juhany)

“ Segala jalan yang menuju kepada sesuatu yang haram, maka jalan (wasilah) itu juga haram”.

“MENCEGAH KEMAFSADATAN LEBIH DIDAHULUKAN DARIPADA MENARIK KEMASLAHATAN”.


MEMPERHATIKAN :

Pendapat Sidang Komisi C Bidang Fatwa pada Munas VII MUI 2005

Dengan bertawakkal kepada Allah SWT
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : FATWA TENTANG PERDUKUNAN (KAHANAH) DAN PERAMALAN (‘IRAAFAH)
  • Segala bentuk perdukunan (Kahanah) dan peramalan (‘Iraafah) hukumnya HARAM
  • Mempublikasikan praktek perdukunan (Kahanah) dan peramalan (‘Iraafah) dalam bentuk apapun hukumnya HARAM.
  • Memanfaatkan, menggunakan dan/atau mempercayai segala praktek perdukunan (Kahanah) dan peramalan (‘Iraafah) hukumnya HARAM.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada Tanggal :
22 Jumadil Akhir 1426 H.
29 Juli 2005 M.

MUSYAWARAH NASIONAL VII
MAJELIS ULAMA INDONESIA,
Pimpinan Sidang Komisi C Bidang
Fatwa
Ketua,

Sekretaris,
K. H. MA’RUF AMIN

HASANUDIN

1 komentar:

Anonim mengatakan...

em, ojo mung nulis tok, tapi berkunjung ke blog-blog yang lain, biar bisa sharing tentang tulisanmu... hohoho...

nek mung nulis tok yo.. gak enek sing komentar.. lha sopo sing moco selain dirimuh sendiri..

sharing em sharing...

apik tulisanmu, komplit dan cerdas... hehehe...